SBI Holdings Jepang mengajukan peluncuran dua ETF Spot baru, memperluas alokasi aset enkripsi lebih lanjut.
Grup bank terbesar Jepang, SBI Holdings, telah resmi mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan Jepang untuk meluncurkan dua produk ETF Spot baru, untuk lebih jauh memasukkan enkripsi aset ke dalam kategori alat investasi tradisional:
1. BTC + XRP enkripsi ETF ETF ini akan secara langsung mengikuti pergerakan harga Bitcoin (BTC) dan Ripple (XRP). Investor dapat melakukan alokasi terhadap dua aset enkripsi utama dengan membeli dana ini, menyederhanakan proses investasi aset enkripsi. 2. Emas + enkripsi ETF Reksadana ini menggunakan strategi alokasi aset campuran, di mana setidaknya 51% dari dana akan diinvestasikan pada emas sebagai aset lindung nilai tradisional, sementara sisanya akan digunakan untuk berinvestasi dalam enkripsi. Produk semacam ini bertujuan untuk menggabungkan stabilitas emas dengan potensi pertumbuhan aset enkripsi, memberikan pilihan alokasi aset yang beragam bagi para investor.
Saat ini, waktu persetujuan konkret dan rincian operasi dari kedua ETF ini masih harus menunggu tinjauan dan pengumuman lebih lanjut dari Otoritas Jasa Keuangan Jepang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
SBI Holdings Jepang mengajukan peluncuran dua ETF Spot baru, memperluas alokasi aset enkripsi lebih lanjut.
Grup bank terbesar Jepang, SBI Holdings, telah resmi mengajukan permohonan kepada Otoritas Jasa Keuangan Jepang untuk meluncurkan dua produk ETF Spot baru, untuk lebih jauh memasukkan enkripsi aset ke dalam kategori alat investasi tradisional:
1. BTC + XRP enkripsi ETF
ETF ini akan secara langsung mengikuti pergerakan harga Bitcoin (BTC) dan Ripple (XRP). Investor dapat melakukan alokasi terhadap dua aset enkripsi utama dengan membeli dana ini, menyederhanakan proses investasi aset enkripsi.
2. Emas + enkripsi ETF
Reksadana ini menggunakan strategi alokasi aset campuran, di mana setidaknya 51% dari dana akan diinvestasikan pada emas sebagai aset lindung nilai tradisional, sementara sisanya akan digunakan untuk berinvestasi dalam enkripsi. Produk semacam ini bertujuan untuk menggabungkan stabilitas emas dengan potensi pertumbuhan aset enkripsi, memberikan pilihan alokasi aset yang beragam bagi para investor.
Saat ini, waktu persetujuan konkret dan rincian operasi dari kedua ETF ini masih harus menunggu tinjauan dan pengumuman lebih lanjut dari Otoritas Jasa Keuangan Jepang.