Sebagai seorang trader Aset Kripto, saya telah mengumpulkan banyak pengalaman dalam perdagangan C2C. Dalam lebih dari 20 transaksi C2C dengan BNB dan ETH, saya terutama menggunakan Alipay dan WeChat sebagai metode pembayaran, kadang-kadang juga menggunakan kartu bank. Yang menggembirakan adalah, saya tidak pernah mengalami masalah pembekuan akun dalam transaksi tersebut.
Namun, ketika saya mencoba menjual USDT, situasinya sangat berbeda. Hanya satu transaksi USDT yang menyebabkan akun saya dibekukan selama tiga hari. Proses pencairan cukup rumit, perlu pergi ke bank secara langsung untuk mengurusnya. Yang lebih buruk, setelah pencairan, kartu saya diatur dengan batas transaksi harian 2000 yuan.
Pengalaman ini membuat saya menyadari bahwa perdagangan C2C antara aset kripto yang berbeda mungkin menghadapi tingkat risiko yang berbeda. Terutama untuk stablecoin seperti USDT, tampaknya lebih mudah menarik perhatian lembaga keuangan. Mengingat risiko potensial ini dan masalah yang menyertainya, saya memutuskan untuk tidak melakukan perdagangan C2C USDT di masa depan.
Selain itu, saya juga menyadari bahwa tidak perlu mengambil risiko dengan memilih mitra dagang yang mungkin berisiko demi sedikit lebih tinggi dari suku bunga. Keamanan dan kenyamanan harus menjadi faktor yang paling penting. Pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati dalam perdagangan aset kripto, mempertimbangkan pro dan kontra, dan memprioritaskan keamanan perdagangan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Sebagai seorang trader Aset Kripto, saya telah mengumpulkan banyak pengalaman dalam perdagangan C2C. Dalam lebih dari 20 transaksi C2C dengan BNB dan ETH, saya terutama menggunakan Alipay dan WeChat sebagai metode pembayaran, kadang-kadang juga menggunakan kartu bank. Yang menggembirakan adalah, saya tidak pernah mengalami masalah pembekuan akun dalam transaksi tersebut.
Namun, ketika saya mencoba menjual USDT, situasinya sangat berbeda. Hanya satu transaksi USDT yang menyebabkan akun saya dibekukan selama tiga hari. Proses pencairan cukup rumit, perlu pergi ke bank secara langsung untuk mengurusnya. Yang lebih buruk, setelah pencairan, kartu saya diatur dengan batas transaksi harian 2000 yuan.
Pengalaman ini membuat saya menyadari bahwa perdagangan C2C antara aset kripto yang berbeda mungkin menghadapi tingkat risiko yang berbeda. Terutama untuk stablecoin seperti USDT, tampaknya lebih mudah menarik perhatian lembaga keuangan. Mengingat risiko potensial ini dan masalah yang menyertainya, saya memutuskan untuk tidak melakukan perdagangan C2C USDT di masa depan.
Selain itu, saya juga menyadari bahwa tidak perlu mengambil risiko dengan memilih mitra dagang yang mungkin berisiko demi sedikit lebih tinggi dari suku bunga. Keamanan dan kenyamanan harus menjadi faktor yang paling penting. Pengalaman ini mengajarkan saya untuk lebih berhati-hati dalam perdagangan aset kripto, mempertimbangkan pro dan kontra, dan memprioritaskan keamanan perdagangan.