Harga koin Jager baru-baru ini mengalami penurunan yang signifikan, dan ada beberapa faktor di balik fenomena ini. Pertama, sejumlah besar token yang belum dialokasikan telah menjadi perhatian pasar, dengan sekitar 80% dari token airdrop yang belum didistribusikan, yang merupakan tekanan harga akibat potensi pasokan ini. Kedua, aktivitas penambangan kurang transparan, dan banyak pemegang koin tidak dapat menentukan di mana saluran penambangan saat ini, sementara token yang ditambang menciptakan tekanan jual di pasar.
Masalah kunci lainnya adalah kebingungan antara berbagai versi Jager: versi V3 menawarkan keuntungan perdagangan bebas pajak, sementara versi V2 dikembangkan oleh tim Jepang. Perbedaan versi ini telah menyebabkan kebingungan di kalangan pengguna tentang cara berdagang menggunakan versi V3. Yang lebih serius, investor yang telah menjual token mereka umumnya menunjukkan ketidak bersediaan untuk membeli kembali, semakin memperburuk tekanan jual. Efek overlay multi-faktor ini sedang menguji ketahanan pasar koin Jager dan mencerminkan tantangan tata kelola dan komunikasi yang mungkin dihadapi aset kripto yang sedang berkembang selama pengembangannya. Stabilitas harga mungkin memerlukan tim proyek untuk memberikan peta jalan yang lebih jelas dan mekanisme distribusi token yang lebih transparan.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Harga koin Jager baru-baru ini mengalami penurunan yang signifikan, dan ada beberapa faktor di balik fenomena ini. Pertama, sejumlah besar token yang belum dialokasikan telah menjadi perhatian pasar, dengan sekitar 80% dari token airdrop yang belum didistribusikan, yang merupakan tekanan harga akibat potensi pasokan ini. Kedua, aktivitas penambangan kurang transparan, dan banyak pemegang koin tidak dapat menentukan di mana saluran penambangan saat ini, sementara token yang ditambang menciptakan tekanan jual di pasar.
Masalah kunci lainnya adalah kebingungan antara berbagai versi Jager: versi V3 menawarkan keuntungan perdagangan bebas pajak, sementara versi V2 dikembangkan oleh tim Jepang. Perbedaan versi ini telah menyebabkan kebingungan di kalangan pengguna tentang cara berdagang menggunakan versi V3. Yang lebih serius, investor yang telah menjual token mereka umumnya menunjukkan ketidak bersediaan untuk membeli kembali, semakin memperburuk tekanan jual.
Efek overlay multi-faktor ini sedang menguji ketahanan pasar koin Jager dan mencerminkan tantangan tata kelola dan komunikasi yang mungkin dihadapi aset kripto yang sedang berkembang selama pengembangannya. Stabilitas harga mungkin memerlukan tim proyek untuk memberikan peta jalan yang lebih jelas dan mekanisme distribusi token yang lebih transparan.